PALANGKA RAYA,KALTENGKITA.COM-Selama beberapa pekan terakhir ini wilayah Kalteng dan sekitarnya tidak ada turun hujan, sehingga memicu sejumlah daerah mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti halnya yang terjadi di Desa Palangan, Kabupaten Kotim.
Oleh karena itu Anggota DPRD Kalteng, Natalia meminta pemda di Kalteng ini melalui instansi terkait maupun petugas dilapangan supaya dapat melakukan upaya pencegahan dan penanganan karhutla secara optimal, sehingga kejadian kebakaran itu tidak meluas.
“Sarana dan prasarana atau fasilitas penanganan karhutla harus disiapkan. Apabila ada kejadian kebakaran yang sulit dijangkau padamkan melalui udara menggunakan helikopter water bombing,” katanya.
Berdasarkan prediksi puncak musim kemarau di tahun 2023 terjadi pada bulan Agustus ini. Sehingga, pecegahan dan penanganan karhutla perlu dioptimalisasi agar bencana kabut asap seperti halnya yang pernah terjadi beberapa tahun silam tidak terulang kembali.
“Dalam beberapa tahun terakhir karhutla dapat diantisipasi, dan tahun ini kita harap antisipasi bisa dilakukan juga, sehingga kabut asap tidak terjadi. Karena, apabila itu terjadi maka akan berdampak terhadap berbagai hal seperti contohnya kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, upaya pencegahan juga agar lebih ditingkatkan diantaranya dengan melakukan sosialisasi secara bekesinambungan kepada masyarakat, terlebih Kalteng telah memiliki perda nomor 1 tahun 2020 tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan. “Perda itu perlu terus disosialisasi, karena kami rasa masih ada yang belum mengetahuinya terlebih masyarakat yang berada di wilayah pelosok. Kita tentu berharap tahun ini khususunya Kalteng bisa bebas dari kabut asap,” ucapnya. (Redk-2)