Manfaat Berikan ASI, Tekan Risiko Kanker Payudara hingga Diabetes

KALTENGKITA.COM-Tak hanya bagi bayi, manfaat ASI juga besar bagi kesehatan ibu. Memberikan ASI eksklusif ternyata dapat mengurangi risiko penyakit bagi ibu salah satunya kanker payudara dan diabetes.

Dalam rangka pekan ASI Sedunia atau World Breastfeeding Week, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) berkolaborasi bersama AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) Depok mendukung, mempromosikan dan melindungi ibu menyusui. Keberhasilan menyusui bukan hanya tanggung jawab ibu semata, namun juga tanggung jawab semua termasuk lingkungan dan pemerintah.

“Keuntungan menyusui tidak hanya dirasakan langsung saat ini, namun juga demi menciptakan kehidupan masa depan yang sehat dan berkualitas,” kata Ketua AIMI Depok Marthia Larasati, baru-baru ini.

ASI ekslusif merupakan aspek penting pada masa pertumbuhan bayi khususnya pada usia enam bulan pertama pasca kelahiran hingga dua tahun atau lebih. Memberikan ASI juga salah satu cara paling efektif melindungi kesehatan ibu dan anak.

Dokter Spesialis Anak RSUI, dr. Annisa Rahmania Yulman, Sp.A, mengatakan kandungan ASI memiliki berbagai nutrisi yang dibutuhkan bayi yang diperlukan untuk mencegah stunting. Manfaatnya juga membentuk sistem imunitas dan memberikan perlindungan terhadap masalah pencernaan.

“Itu mengapa ASI dikatakan fondasi kesehatan dan kecerdasan anak,” ungkap dr. Annisa.

Manfaat ASI Bagi Ibu

Ibu yang memberikan ASI juga meminimkan risiko dari kanker payudara, kanker ovarium, perdarahan pasca melahirkan, depresi pasca melahirkan, penyakit jantung, hipertensi, dislipidemia dan diabetes tipe 2. Saat proses menyusui seringkali ditemukan kondisi yang membuat ibu menjadi sulit untuk memberikan ASI pada bayi.

Biasanya kesulitan ini dikarenakan produksi ASI yang sedikit, payudara bengkak dan puting lecet sehingga menyebabkan ibu tidak nyaman, mastitis (radang pada payudara), kurangnya informasi ibu tentang laktasi dan lain-lain. Dalam hal ini, konselor laktasi dibutuhkan perannya.

“Tidak hanya ibu yang memiliki masalah laktasi, calon pengantin dan ibu hamil juga perlu memahami manajemen lakstasi dengan tepat,” ujar dr. Annisa.

Konselor laktasi akan membantu memberikan dukungan dan pelatihan kepada ibu untuk memiliki pemahaman dan pengetahuan mengatasi masalah yang dialami saat memberikan ASI. Misalnya, posisi dan perlekatan menyusui yang baik, memberikan saran nutrisi, mengajarkan pijat oksitosin dan pijat laktasi yang dapat membantu memperlancar produksi ASI.

Beberapa kecukupan ASI dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi. Misalnya 25-30 gram/hari dari hari ke-5 hingga 2 bulan, selama mendapatkan ASI berat badan bayi sesuai dengan kurva pertumbuhan, dan BAK 4-6X/hari. (Redk-2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *