Mengenal Tumor Payudara, Penyebab, Gejala dan Cara Pengobatannya

SELEBRITI Marshanda mengumumkan bahwa dirinya memiliki tumor payudara. Netizen dan penggemarnya ramai-ramai mendoakan kesembuhannya. Tumor payudara ternyata berbeda dengan kanker payudara secara medis.

Marshanda berbagi video yang berjudul ‘I Have Breast Tumor’. Ia meminta doa untuk kesembuhannya yang saat ini juga sedang berada di Singapura untuk pengobatan.

“Ini bukan waktunya bercanda. Beberapa hari terakhir bikin bercanda di story-story gue. Aku ingin kalian tahu kematian adalah bagian dari siklus kehidupan.

Sepertinya itu pertanda untuk terus bahagia sampai saya tahu apa rencana Yang Maha Kuasa dengan kasih aku tumor payudara. Doain aja. Jadi aku enggak pengen kalian ada yang worry,” kata Marshanda baru-baru ini.

Dilansir dari laman Very Well Health, Rabu (1/6), para ahli medis menjelaskan perbedaan tumor payudara dan kanker. Tumor atau benjolan dapat diketahui jika kita melakukan SADARI atau memeriksa payudara sendiri. Anda mungkin melihat benjolan atau perbedaan tekstur dan penampilan payudara Anda. Meskipun ini mungkin mengkhawatirkan, hanya 3 persen hingga 6 persen dari perubahan ini disebabkan oleh kanker payudara.

Umumnya Bersifat Jinak

Beberapa jenis benjolan payudara bersifat jinak (bukan kanker) tetapi dapat menyerupai kanker payudara. Meskipun tes seperti mammogram, ultrasound, dan magnetic resonance imaging (MRI) dapat memberikan petunjuk apakah benjolan tersebut bersifat kanker, satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti adalah dengan biopsi benjolan tersebut.

Perubahan payudara jinak dapat terjadi karena fluktuasi hormonal dan usia. Meskipun sebagian besar benjolan tidak bersifat kanker, namun dapat menimbulkan rasa sakit dan menyebabkan infeksi. Setiap perubahan pada payudara harus dipantau.

Mengenal Jenis Tumor Payudara

1. Kista Payudara

Kista payudara adalah kantung berisi cairan jinak di jaringan payudara. Sekitar 50 persen wanita berusia 30 tahun ke atas mengalami kista payudara, juga disebut penyakit fibrokistik. Dalam beberapa kasus, kista ini bisa menyakitkan dan memerlukan aspirasi (pengeluaran cairan) jika massanya besar dan menyebabkan masalah.
Kista payudara disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon seperti peningkatan kadar estrogen dan penurunan progesteron. Terkadang kista payudara membaik setelah menopause. Meski biasanya jinak, kista kompleks memang memiliki risiko menjadi ganas (kanker).

2. Fibroadenoma Payudara

Fibroadenoma payudara adalah tumor jinak yang terdiri dari jaringan kelenjar dan ikat. Mereka biasanya mempengaruhi peremouan berusia 20-an dan 30-an, tetapi mereka dapat terjadi pada usia berapa pun. Fibroadenoma biasanya terasa bulat dan kencang dan bergerak di bawah kulit selama SADARI. Fibroadenoma sering terletak di dekat permukaan payudara. Namun, beberapa mungkin terlalu kecil untuk dirasakan dan terdeteksi secara kebetulan pada mammogram. Meskipun risiko kanker sangat jarang pada fibroadenoma, biopsi mungkin diperlukan jika massanya cukup besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Terkait