Fajar/Rian: di Lapangan, Hendra/Ahsan Tidak Mau Kalahnya Terasa

KALTENGKITA.COM-Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus mengubur ambisinya untuk menjadi juara dunia 2022. Fajar/Rian terhenti di semifinal. Mereka dikalahkan senior mereka, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Bertanding di Tokyo Metropolitan Gymnasium hari ini (27/8), Fajar/Rian kalah dalam rubber game dengan skor 21-23, 21-12, dan 16-21.

Kekalahan ini mengulangi hasil semifinal Kejuaraan Dunia 2019 di Basel, Swiss. Saat itu, Fajar/Rian dikalahkan Hendra/Ahsan juga dalam rubber game dengan skor 16-21, 21-15, 21-10.

Dengan kekalahan ini, ambisi Fajar/Rian untuk meningkatkan kualitas perolehan medalinya di kejuaraan dunia tidak terjadi. Sama seperti 2019, Fajar/Rian juga hanya mendapatkan perunggu.

“Pertama-tama Alhamdulillah bersyukur, pertandingannya lancar, dan tanpa cedera. Meskipun apa yang kami impikan belum tercapai untuk masuk babak final,” kata Fajar dikutip dari siaran pers PP PBSI.

Fajar menyebut pada kehilangan game pertama menjadi salah satu faktor terpenting kekalahan mereka. Padahal, saat itu, Fajar/Rian sempat unggul nyaman dan berada lebih dulu dalam posisi game point.

“Di game pertama itu memang kesalahan yang sangat fatal. Kami sudah unggul jauh 15-7 dan 20-18 tapi jadi kalah. Itu menjadikan pelajaran yang sangat berharga buat kami ke depannya. Sebelum poin 21, memang harus fokus dan tidak boleh lengah,” ucap Fajar.

“Ahsan/Hendra mengubah strategi di akhir-akhir game pertama dengan memperlambat tempo dan bermain balik serang. Di awal game, kami sudah nyaman karena mereka ikut pola kami yang cepat,” imbuh Fajar.

Fajar menuturkan bahwa dia tidak puas dengan hasil ini. Sebab, dia berharap bisa meng-upgrade medali. Dari perunggu pada 2019 menjadi perak atau bahkan emas pada tahun ini.

“Tidak puas karena harapan itu ada dan kami juga sudah melakukan persiapan sebaik mungkin. Tapi memang tidak mudah mengalahkan pemain yang sudah berpengalaman di kejuaraan dunia apalagi Ahsan/Hendra belum pernah kalah sekalipun kalau main di sini,” kata Fajar.

“Semoga ke depan lebih konsisten. Hasil di sini memang tidak jelek tapi masih kurang bagus,” imbuhnya.

Sementara itu, Rian mengatakan bahwa pada game penentuan, mereka ingin menekan Hendra/Ahsan dengan permainan drive dan no-lob panjang. Namun, Hendra/Ahsan sudah mengantisipasi hal tersebut. Alhasil, Fajar/Rian menjadi lebih banyak tertekan.

“Ahsan/Hendra terlihat sangat fokus di turnamen ini. Di lapangan tidak mau kalahnya terasa,” ucap Rian.

Bagi Hendra/Ahsan, final tahun ini adalah final keempat mereka di kejuaraan dunia. Dalam tiga final lainnya, mereka sukses menjadi juara. Yakni pada 2013, 2015, dan 2019. (Redk-2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *