KALTENGKITA.COM-Setiap perempuan memiliki siklus haid yang berbeda. Sebagian di antaranya mengalami haid yang selalu tepat waktu, sementara beberapa lainnya mendapat haid yang tidak teratur. Haid tidak teratur sendiri ada banyak macamnya. Jika mengalami kondisi tersebut, bisa saja perempuan mengalami endometrioisis.
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan (Obgyn) dr. Luky Satria Sp.OG(K) yang merupakan ahli bedah laparoskopi dari Brawijaya Hospital Antasari mengatakan endometrioisis adalah nama yang diberikan untuk kondisi di mana jaringan yang ada dilapisan rahim (endometrium) ditemukan di luar rahim, di tempat lain di dalam tubuh. Setiap bulan, jaringan ini bereaksi dengan cara yang sama dengan jaringan yang biasanya melapisi rongga rahim, membangun dan kemudian memecah dan berdarah.
“Berbeda dengan jaringan dalam rahim yang meninggalkan tubuh sebagai suatu periode yang dikenal banyak perempuan dengan haid/menstruasi, darah dari jaringan endometriosis ini tidak memiliki cara untuk melarikan diri. Ini dapat menyebabkan peradangan, rasa sakit dan pembentukan jaringan parut,” jelasnya kepada wartawan di Pusat Layanan Gangguan Haid dan Endometriosis Terpadu Brawijaya Hospital Antasari baru-baru ini.
Endometriosis juga dikaitkan dengan masalah kesehatan lainnya, termasuk penyakit dan kanker autoimun tertentu, fibroid dan adenomiosis. Menurutnya, endometriosis berdampak pada semua aspek kehidupan sekolah, karier, keuangan, hubungan, dan kesejahteraan perempuan secara keseluruhan.
1. Gejala Ditandai Masalah Haid
Haid bisa datang terlambat atau terlalu cepat, berlangsung terlalu lama atau terlalu singkat. Perdarahan saat haid juga bisa lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya. Keluhan nyeri hebat yang berat dirasa oleh pasien setiap siklus haidnya per bulan.
Beberapa gangguan haid di antaranya amenorrhea (tidak haid), perdarahan berlebih, dismenore (haid yang terlalu sakit), sindrom prahaid(PMS), dan kelainan disfonik pra haid (PMDD).
2. Penyebab Gangguan Haid
Penyebab Organik (Pasca miomektomi, endometriosis, kongesti ovarium, gangguan hipofisis, gangguan gonad (sindroma Turner), gangguan tiroid, gangguan uterus atau vagina, endometriosis.
Penyebab umum gangguan gizi, obesitas, psikosis. Penyebab endokrinologis Ketidakseimbangan hormonal (estrogen dan progesteron)
3. Pengobatan Endometriosis
Menurut dr. Luky, masalah ini dapat diatasi, dan gejala endometriosis menjadi lebih mudah ditangani. Modalitas terapi yang diberikan dapat berbeda sesuai dengan penyebabnya.
“Pengobatan akan disesuaikan dengan keseluruhan status kesehatan, penyebab gangguan menstruasi, hingga riwayat bagian reproduksi dan rencana ke depan seorang perempuan dalam keluarga,” katanya.
Terapi Obat-obatan
Obat-obatan akan diberikan sesuai dengan kondisi kesehatan pasien . Biasanya, obat yang digunakan merupakan terapi hormonal dan terapi sesuai gejala yang timbul, yang bisa meredakan atau menurunkan gejala gangguan haid.
Tindakan Medis
Tindakan medis juga bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan haid. Kuretase, endometrium abrasi, reseksi endometrium, dan histerektomi menjadi beberapa tindakan medis yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini.
Tindakan medis yang dipilih sendiri dapat mulai dari pemberian obat-obatan hingga tindakan advanced pelvic surgery dengan metode minimal invasive surgery atau disebut bedah laparoskopi. Keunggulan dari bedah laparoskopi sendiri antara lain, mempercepat lama rawat dan penyembuhan pasien pasca tindakan. (Redk-2)