Tips Memberikan MPASI Menyenangkan bagi Buah Hati

KALTENGKITA.COM-Setelah mendapatkan ASI eksklusif dari sejak lahir hingga enam bulan, bayi harus diberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) setelah enam bulan hingga usia anak dua tahun. Dengan begitu, gizi mereka akan tercukupi dengan tumbuh kembang yang optimal.

Pada fase pemberian MPASI, ternyata bisa menjadi fase pengenalan yang menyenangkan maupun sebaliknya. Hal ini tergantung bagaimana para orang tua menerapkan aturan makan terhadap sang buah hati.

Alat makan dan cara mudah bagi orang tua untuk membuat MPASI harus menyenangkan bagi ibu menyusui atau busui dan si anak. “Memahami kesibukan orang tua yang diiringi perkembangan zaman dalam mendidik anak, perlu adanya panduan MPASI yang tak lepas dari acuan yang diterapkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Harapannya, dapat mempermudah para orang tua dalam memberikan pilihan menu MPASI, serta membangun suasana yang menyenangkan saat anak pertama kali makan,” tutur Senior Vice President for Baby, Kids & Toy Brands in Kanmo Group Vasudev Kataria, bersama Mothercare melalui BEABA baru-baru ini.

Saat memberikan MPASI, kuncinya harus menyenangkan agar anak juga lahap saat menyantap menu pertamanya. Dokter Spesialis Anak dr. Reza Abdussalam, Sp.A, dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya Antasari memiliki beberapa tips. Apa saja?

1. Harus Aman, Penuh Gizi, dan Higienis

Strategi pemberian MPASI dimulai dari tepat waktu, yaitu sejak usia enam bulan atau bisa lebih awal (tapi dengan indikasi), wajib adekuat atau pemenuhan energi, protein serta mikronutrien sesuai anjuran. Lalu, aman dan higienis mulai dari proses pembuatan hingga alat masak dan alat makan yang digunakan. MPASI diberikan kepada anak secara responsif atau konsisten, memahami sinyal lapar dan kenyang anak.

2. Jangan Memaksa Anak

Setelah memahami adanya strategi dalam pemberian MPASI, orang tua juga perlu menciptakan suasana yang nyaman bagi anak atau tidak memaksa, ini berkaitan dengan pemberian secara responsif. Sebab, masa MPASI merupakan masa anak belajar untuk makan, sehingga jangan sampai meninggalkan rasa trauma pada anak saat pemberian makannya.

3. Perhatikan Tekstur

Biarkan anak tahu bahwa makan merupakan kebutuhannya, bukan milik orang tuanya. Jadi, ajarkan secara pelan-pelan, serta tak lupa biarkan anak eksplorasi proses makannya dengan menyajikan tekstur MPASI sesuai dengan usia dan perkembangan masing-masing anak. (Redk-2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *