Hasto: Banyak yang Berkepentingan Menjegal PDIP di Pemilu 2024

KALTENGKITA.COM-Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, banyak pihak yang memfitnah PDI Perjuangan dengan berbagai issue yang menyesatkan. Tujuanya jelas agar elektoral Partai turun, tetapi percayalah bahwa politik itu menebar kebaikan dan bergerak ke bawah, perjuangkan aspirasi rakyat.

“Tapi selama kader dan anggota Partai berada bersama rakyat, sederas apapun fitnah, dan Partai terus membangun energi positif, maka kita akan eksis,” ujar Hasto saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) PDIP NTB di Kantor DPD PDIP NTB, Kota Mataram, Kamis (15/9) malam.

Hadir dalam Rakerda ini, Ketua DPD PDIP NTB Rachmat Hidayat dan Sekretaris Umum DPP Bamusi sekaligus anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah beserta seluruh pengurus DPC PDIP se-NTB.

Politikus asal Yogyakarta itu memerintahkan para kader untuk terus membangun keyakinan bahwa politik itu membangun kemajuan bangsa dan negara. Karena tidak sedikit yang ingi menjegal PDIP di pemilu 2024 nanti.

Doktor Ilmu Pertahanan dari Universitas Pertahanan RI itu juga menyampaikan pesan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri agar kader terus menemui rakyat di bawah. Hasto menilai hal itu sebagai langkah konkrit untuk mendapatkan hati rakyat.

“Kata Ibu Mega, kita jangan pernah puas. Saya enggak pernah lihat elektoral kita berapa, yang penting strategi kita bagaimana,” jelasnya.

Hasto juga mengingatkan kepada para kader untuk melek teknologi dalam menyampaikan capaian-capaian pemerintah dan PDIP. Dia menyampaikan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) sampai saat ini terus menggalakkan pembangunan infrastruktur.

Jokowi membangun banyak jalan, pelabuhan, bandara, waduk, dan lainnya dengan harapan bisa membawa nilai tambah kepada Indonesia. Namun, Hasto menyampaikan Covid-19 melanda dunia kemudian disusul dengan perang Rusia-Ukraina.

Menurut Hasto, fenomena itu membawa dampak berkali-kali sehingga membawa dunia, termasuk Indonesia, mengalami tekanan ekonomi seperti inflasi. Krisis pangan dan energi yang dirasakan saat ini merupakan turunan dari beberapa kejadian global itu.

“Nah, kader-kader PDI Perjuangan harus bisa memberikan penjelasan mengapa Pak Jokowi mengambil kebijakan kenaikan BBM, karena subsidi kita naik tiga kali lipat. Memilih subsidi negara mengalami kesulitan. Semua adalah pil pahit,” urainya.

Menurut Hasto, PDIP membela Presiden Jokowi karena itulah bagian dari tanggung jawab sebagai pengusungnya, termasuk isu kebijakan kenaikan BBM ini. Namun, sayangnya, ketika bicara anggaran dan pembangunan, banyak pihak yang berebut.

“PDIP memberikan dukungan kepada Pak Jokowi untuk menciptakan legacy, membuat prestasi bagi rakyat. Kemajuan di NTB misanya, sangat terasa, dan jauh dibandingkan presiden sebelumnya, meskipun saat Pilpres, Pak Jokowi tidak mendapat dukungan mayoritas di sini. Namun PDI Perjuangan dan Pak Jokowi menempatkan komitmen untuk membangun di seluruh wilayah Indonesia, tanpa kecuali. Itu harus dipahami,” jelas dia.

“PDIP memberikan dukungan kepada Pak Jokowi untuk menciptakan legacy, membuat prestasi bagi rakyat. Kemajuan di NTB misanya, sangat terasa, dan jauh dibandingkan presiden sebelumnya, meskipun saat Pilpres, Pak Jokowi tidak mendapat dukungan mayoritas di sini. Namun PDI Perjuangan dan Pak Jokowi menempatkan komitmen untuk membangun di seluruh wilayah Indonesia, tanpa kecuali. Itu harus dipahami,” jelas dia. (Redk-2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *