Delapan Orangutan Rehabilitasi dari Nyarilu Menteng Dilepasliarkan

PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah bersama Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) dalam kerja bersamanya dengan mitra Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (Yayasan BOS) serta sejumlah pihak lainnya melepasliarkan delapan orangutan ke hutan alami di kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) wilayah kerja Resort Tumbang Hiran, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Kasongan. 

Sebelum dilepasliarkan ke hutan TNBBBR, kedelapan orangutan yang terdiri atas tiga jantan dan lima betina ini menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah.

Delapan orangutan ini akan diberangkatkan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng ke TNBBBR di Kabupaten Katingan melalui dua perjalanan ke lokasi pelepasliaran terpisah. 

Perjalanan pertama menuju ke hutan di DAS Bemban  membawa empat orangutan pada 12 Desember 2023 dan perjalanan kedua akan membawa empat orangutan ke hutan di DAS Hiran pada 14 Desember  2023.

Salah satu orangutan yang dilepasliarkan adalah Cinta. Cinta adalah orangutan betina yang diselamatkan dari Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah pada 14 Februari 2013. 

Ia tiba saat masih berusia 4 bulan dengan berat badan 2 kg dan tanpa induk. Setelah melewati masa karantina, Cinta bergabung di Sekolah Hutan dan berhasil menyelesaikan seluruh tahapan rehabilitasi di Sekolah Hutan dengan baik. 

Pada 7 April 2021, Cinta dipindahkan ke Pulau Pra-Pelepasliaran Salat untuk menjalani tahapan terakhir dari seluruh rangkaian rehabilitasi. Cinta termasuk orangutan dominan di antara orangutan betina lainnya yang sebaya, Ia pandai bergaul dan gemar menjelajah. Setelah menjalani proses rehabilitasi panjang, Cinta yang berusia 11 tahun dan tujuh orangutan lainnya telah siap untuk kembali hidup liar dan bebas di hutan TNBBBR.

Kepala BKSDA Kalteng, Sadtata Nomor Adirahmanta mengatakan pelepasliaran tersebut menjadi momen penting di akhir tahun 2023. Proses rehabilitasi yang panjang dan membutuhkan waktu bertahun-tahun menunjukkan besarnya investasi yang diperlukan dalam melatih satwa liar, yang memiliki DNA yang 97% serupa dengan manusia ini, untuk siap dilepasliarkan kembali dan hidup di alam liar. 

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR), Andi Muhammad Kadhafi mengatakan sejak tahun 2016, pihaknya secara strategis memilih DAS Hiran dan Bemban sebagai kawasan pelepasliaran orangutan, dengan tujuan untuk mengoptimalkan distribusi mereka di dalam TNBBBR. Inisiatif ini merupakan bagian penting dari komitmen kami untuk menciptakan kondisi hutan yang sehat. Selama 8 tahun terakhir, Balai TNBBBR, BKSDA Kalimantan Tengah, dan Yayasan BOS telah berhasil mengembalikan 200 orangutan ke habitat aslinya. Dengan ditambahkannya 8 orangutan ini, maka total orangutan yang berhasil dilepasliarkan di kawasan TNBBBR mencapai 208. 

Ketua Pengurus Yayasan BOS, Jamartin Sihite  mengatakan pelepasliaran delapan orangutan ini merupakan yang kelima kali di tahun 2023 oleh Yayasan BOS bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Saat ini, sekitar 400 orangutan masih direhabilitasi oleh Yayasan BOS, dan sebagian besar di antaranya sudah siap untuk hidup bebas di hutan. (*/Redk-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *