“Penguatan layanan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan tenaga medis yang terlatih, gizi yang seimbang, dan fasilitas kesehatan yang memadai, yang semuanya mendukung upaya pencegahan gizi buruk,” ujarnya, Sabtu, 25 Januari 2025.
Sigit juga mengungkapkan bahwa posyandu berperan penting sebagai garda terdepan dalam pemantauan tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu hamil. Oleh karena itu, ia menilai perlunya peningkatan fasilitas serta pelatihan kader posyandu agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik dan efektif.
“Posyandu harus menjadi tempat yang memadai untuk memantau perkembangan kesehatan ibu dan anak. Kader posyandu perlu dibekali dengan pelatihan yang sesuai dan fasilitas yang lebih baik,” katanya.
Selain itu, Sigit mendorong optimalisasi puskesmas untuk menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih komprehensif, dengan ketersediaan dokter, ahli gizi dan peralatan medis yang memadai agar dapat memberikan pelayanan yang lebih maksimal.
“Puskesmas harus mampu memberikan layanan kesehatan yang lebih lengkap dan menyeluruh kepada masyarakat, dengan didukung oleh tenaga medis yang terampil dan fasilitas yang mendukung,” tuturnya.
Sigit juga menekankan pentingnya rumah sakit untuk dapat menangani kasus-kasus gizi buruk secara lebih efektif, termasuk dengan menyediakan fasilitas rawat inap dan dukungan spesialis kesehatan anak.
Langkah-langkah ini, menurut Sigit, merupakan bagian dari komitmen DPRD Palangka Raya untuk terus mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan yang lebih baik demi kesejahteraan masyarakat.
