PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM— Menjelang musim kemarau yang diprediksi terjadi mulai Juni 2025, Wakil Ketua I Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Hap Baperdu, meminta Pemerintah Kota (Pemko) untuk memperkuat edukasi dan sistem deteksi dini guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Ancaman karhutla meningkat saat musim kemarau. Pemko harus gencar memberikan edukasi dan memperkuat deteksi dini, terutama di wilayah rawan,” ujar Hap saat dihubungi, Rabu (14/5).
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menegaskan, pengawasan tidak bisa hanya dibebankan kepada satu instansi, tetapi butuh sinergi lintas sektor—melibatkan aparat, relawan, hingga masyarakat.
“Tanpa partisipasi masyarakat, upaya pemerintah tidak akan maksimal. Ini tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Hap juga mengingatkan luasnya dampak karhutla, mulai dari kerusakan lingkungan, gangguan kesehatan, terganggunya aktivitas ekonomi, hingga proses belajar-mengajar.
Ia mengimbau warga agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, terutama saat kondisi cuaca panas dan kering seperti sekarang.
“Cuaca saat ini harus menjadi alarm. Jangan ada lagi pembakaran lahan yang bisa memicu bencana,” pungkasnya. (Redk-2)