PLN UP3 Luncurkan Program Smart Farming Hidroponik Berbasis Teknologi Energi Terbarukan

PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Mendukung ketahanan pangan dan pencegahan stunting di wilayah Kalimantan Tengah.PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palangka Raya meluncurkan program Smart Farming Hidroponik berbasis teknologi energi terbarukan, di Desa Tumbang Nusa, Kamis (19/6/2025). ‎Secara konkret ‎Program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN.

Manajer PLN UPT Palangka Raya, Bayu Putra Andrianto menyampaikan, PLN bukan hanya menghadirkan listrik, tetapi juga membawa semangat perubahan. Melalui hidroponik ini, kami harap anak-anak mendapatkan tambahan gizi yang cukup. “Ini langkah ril kami untuk masyarakat Kalimantan tengah,” ungkapnya didampingi Assistant Manager Keuangan dan Umum, Yudi Mahtuni.

‎Program tersebut meliputi pembangunan satu unit greenhouse, penyediaan peralatan hidroponik, serta pelatihan intensif bekerja sama dengan Universitas Palangka Raya. Pelatihan diberikan kepada Kelompok Tani Nusa Berseri sebagai pengelola utama, agar dapat mengoperasikan fasilitas secara mandiri dan berkelanjutan.

‎“Saat ini program telah berjalan sekitar 42 hari. Siklus tanam pertama—selada dan pakcoy—sudah hampir selesai. Ketika masyarakat sudah siap, pengelolaan akan sepenuhnya kami serahkan kepada komunitas,” ungkap Bayu.

‎Bayu menambahkan , program ini mengusung sistem pertanian cerdas berbasis energi terbarukan. Instalasi hidroponik dilengkapi pompa yang ditenagai baterai dan panel surya, sehingga tidak memerlukan biaya listrik tambahan.

‎‎“Kami namakan ini Smart Farming berbasis teknologi cerdas. Ini juga menjadi solusi bagi lahan gambut seperti di Tumbang Nusa yang sulit ditanami secara konvensional,” pungkasnya.

Bayu menekankan, tanaman yang dibudidayakan saat ini fokus pada selada dan pakcoy, menyesuaikan dengan tren konsumsi masyarakat. Jika sudah stabil, kami akan uji coba tanaman lain seperti melon.Sebelumnya, PLN juga menyalurkan bantuan dalam program Masyarakat Peduli Api di kawasan Jumpun Pambelom serta dukungan pemenuhan gizi melalui distribusi susu ke Puskesmas Pahandut. “Program seperti ini akan terus kami lanjutkan sebagai bentuk komitmen pengabdian PLN kepada masyarakat,” tutupnya.

‎‎Sementara itu Kepala Desa Tumbang Nusa, Lili, menyampaikan apresiasi atas inisiatif PLN yang dinilai mendorong perekonomian desa dan memperkuat ketahanan pangan lokal.

‎“Harapan kami ke depan adalah agar komitmen semua pihak tetap terjaga, sehingga bantuan yang telah diberikan tidak sia-sia. Kami sangat berterima kasih kepada PLN. Bantuan ini sudah kami sepakati sebagai bagian dari pembinaan Kelompok Tani Nusa Berseri,” ujarnya.

‎Ia berharap program ini dapat menjadi percontohan bagi desa lain di wilayah gambut. “Kami tidak ingin program ini berhenti di tengah jalan. Semoga kedepan bisa terus berkembang, bahkan merambah ke jenis tanaman lainnya,” kata Lili.

‎Saat ini, Kelompok Tani Nusa Berseri beranggotakan 15 orang yang telah mengikuti pelatihan dari OPR dua pekan lalu, mencakup teknik pembibitan, penanaman, dan pengendalian hama.

‎Lili menyebut desanya pernah mencoba program serupa melalui pendanaan Dana Desa, namun pengembangannya terhambat keterbatasan anggaran.

“Oleh karena itu, kami mengajukan bantuan tambahan kepada PLN untuk memperluas sistem herbaponik ini. Harapan kami, Desa Tumbang Nusa bisa menjadi Desa Sayur, penghasil sayuran bergizi di wilayah ini. Luar biasa dan semoga hal itu terwujud,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *