PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM-Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sri Ani Rintuh, mengingatkan masyarakat agar tetap konsisten menerapkan gerakan 3M Plus dalam upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini disampaikannya meski pemerintah telah meluncurkan inovasi baru berupa penggunaan nyamuk ber-Wolbachia sebagai salah satu strategi pengendalian penyakit DBD.
“Memang nyamuk ber-Wolbachia merupakan inovasi baru dalam mengendalikan ancaman DBD. Tapi gerakan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan, tetap harus dilakukan,” ujar Sri Ani di Palangka Raya, Senin (30/6/2025).
Menurutnya, masyarakat tidak boleh merasa aman hanya karena adanya inovasi Wolbachia. Justru, kata dia, kehadiran inovasi ini seharusnya menjadi pemicu untuk memperkuat pola hidup bersih dan sehat.
“Inovasi ini hadir untuk mempercepat penanggulangan DBD. Namun, jika pola hidup bersih ditinggalkan, efektivitas nyamuk ber-Wolbachia dalam menekan kasus DBD tidak akan optimal,” tegas politisi dari PKB ini.
Peran Masyarakat Tetap Vital
Sri Ani menilai bahwa pengendalian DBD di Kota Palangka Raya membutuhkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Ia menekankan pentingnya gotong royong dalam membersihkan lingkungan dari potensi sarang nyamuk Aedes aegypti.
“Pemerintah bisa menghadirkan inovasi dan meningkatkan layanan kesehatan, tetapi peran serta masyarakat sangat penting. Menjaga kebersihan adalah langkah awal yang tidak bisa ditawar,” katanya.
Lebih lanjut, ia mendorong pemerintah agar tidak hanya fokus pada promosi inovasi nyamuk Wolbachia, tetapi juga tetap menggiatkan edukasi gerakan 3M Plus secara berkelanjutan kepada masyarakat.
“Intinya, kita semua harus tetap waspada. Mulai dari menjaga kebersihan diri dan keluarga, hingga memastikan lingkungan sekitar tetap bersih dan sehat,” pungkasnya. (Redk-2)
