DPRD Desak Perbaikan Segera SDN 1 Petuk Katimpun, Plafon Kelas Rusak dan Berbahaya

PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM– Kondisi memprihatinkan terlihat pada bangunan SDN 1 Petuk Katimpun, khususnya di ruang kelas satu dan dua. Dari pantauan di lapangan, plafon berbahan plywood tampak bolong dan rusak parah, mengancam keselamatan siswa dan guru.

Sorotan pun datang dari Ketua Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Widodo, yang mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Pendidikan agar segera melakukan perbaikan menyeluruh terhadap fasilitas sekolah tersebut.

“Kondisi ini sebenarnya sudah berlangsung cukup lama, dan kami juga sejak lama sudah menyampaikan persoalan ini ke dinas terkait,” ujar Sigit saat dihubungi pada Selasa (8/7/2025).

Keselamatan Siswa Jadi Prioritas
Politisi PDI-Perjuangan ini menegaskan, ruang kelas dengan kondisi plafon lapuk sangat berisiko, apalagi digunakan setiap hari untuk kegiatan belajar-mengajar.

“Kalau plafon sudah lapuk dan bolong, lalu tetap dipakai untuk belajar, itu sangat rawan. Keselamatan peserta didik dan guru harus menjadi prioritas,” tegasnya.

Sigit pun mengingatkan agar jangan sampai terjadi insiden plafon roboh menimpa siswa, yang seharusnya bisa diantisipasi sejak dini.

“Sebelum hal itu terjadi, saya minta Pemko Palangka Raya segera bergerak cepat melakukan perbaikan,” tambahnya.

Usulkan Relokasi Sementara untuk Proses Belajar
Sebagai solusi sementara, Sigit mengusulkan relokasi murid ke ruang kelas lain yang lebih aman, sambil menunggu proses perbaikan dilakukan.

“Sistem giliran pakai kelas bisa diterapkan sementara. Yang penting, ruang yang rusak berat jangan dipakai dulu. Saya khawatir akan membahayakan anak-anak,” katanya.

Perbaikan Fasilitas Sekolah Harus Jadi Prioritas
Menurutnya, kerusakan infrastruktur sekolah di dalam wilayah Kota Palangka Raya ini menjadi tanggung jawab utama pemerintah daerah. Ia meminta agar hal ini menjadi prioritas anggaran dan tindakan cepat, bukan sekadar dicatat.

“Ini menjadi pekerjaan rumah bagi Pemko. Jangan tunggu kejadian dulu baru bergerak. Sekolah adalah tempat paling dasar membentuk generasi,” tutupnya. (Redk-2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *