PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Wakil Ketua I DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Riska Agustin, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan di daerah dengan dua langkah nyata, memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan produktif dan mendukung produk pangan lokal.
Menurut Riska, ketahanan pangan tidak harus dimulai dari program berskala besar. Justru, gerakan dari masyarakat lah yang menjadi fondasi kuat dalam menghadapi tantangan ketersediaan pangan di masa depan.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Tengah untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam berbagai jenis tanaman pangan, seperti sayuran, buah-buahan, hingga tanaman obat-obatan. Ini bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga, sekaligus menambah penghasilan,” ujarnya, Rabu (27/8/2025).
Selain mengurangi ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah, hasil dari kebun pekarangan juga bisa menjadi sumber gizi keluarga yang lebih sehat dan terjangkau.
Riska juga menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mengawal gerakan ini. Ia mendorong agar ada edukasi yang berkelanjutan serta bantuan konkret berupa pelatihan teknik bercocok tanam dan distribusi bibit.
“Dibutuhkan pendampingan agar masyarakat tahu cara menanam yang benar, efektif, dan berkelanjutan. Pemerintah harus hadir mendukung, bukan hanya sebatas ajakan,” tegasnya.
Lebih lanjut, politisi perempuan ini juga mengingatkan pentingnya dukungan terhadap produk lokal sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan. Masyarakat, katanya, bisa berkontribusi langsung dengan membeli hasil pertanian lokal dan produk UMKM di sekitar mereka.
“Membeli produk lokal berarti membantu petani dan pelaku usaha kecil kita bertahan dan berkembang. Ini tidak hanya soal ekonomi, tapi juga solidaritas sosial,” imbuhnya.
Dengan kolaborasi antara masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah, Riska optimistis Kalimantan Tengah bisa menjadi daerah yang tidak hanya kuat secara ekonomi, tetapi juga berdaulat dalam pemenuhan kebutuhan pangannya sendiri.
“Ketahanan pangan bukan sekadar slogan, tapi gerakan bersama. Dengan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, kita bisa mewujudkan kesejahteraan yang nyata dan berkelanjutan,” pungkasnya. (*)












