PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM — Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Siti Nafsiah, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap terobosan-terobosan inovatif yang digagas Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalimantan Tengah. Ia menilai bahwa program-program unggulan seperti digitalisasi UMKM dan pemanfaatan lahan pekarangan melalui konsep “dinding cabai” tidak hanya relevan secara kontekstual, tetapi juga memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
“Program digitalisasi UMKM adalah langkah cerdas yang sangat sesuai dengan tantangan zaman. Melalui digitalisasi, para pelaku usaha kecil lokal kini dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saingnya di era ekonomi digital,” ujar Siti Nafsiah, Senin (22/9/2025).
Selain mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas, ia juga menyoroti keberhasilan konsep “dinding cabai” yang mendorong pemanfaatan lahan pekarangan rumah menjadi sumber ketahanan pangan dan nilai ekonomi tambahan bagi keluarga.
“Gerakan menanam cabai di pekarangan bukan hanya soal kemandirian pangan, tapi juga membuka peluang ekonomi rumah tangga. Ini adalah bentuk pemberdayaan yang sederhana, namun sangat strategis,” jelasnya.
Menurutnya, inovasi-inovasi yang digerakkan oleh TP-PKK membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari gerakan akar rumput yang dikelola dengan komitmen, kreativitas, dan keberpihakan kepada masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi TP-PKK Kalteng karena mampu menjawab tantangan sosial-ekonomi dengan pendekatan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Ini sejalan dengan semangat pemberdayaan yang ingin kita dorong di seluruh daerah,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Siti Nafsiah berharap kedua program unggulan ini tidak berhenti di satu wilayah saja, tetapi bisa direplikasi secara luas di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Tengah. Ia menilai bahwa model seperti ini efektif untuk meningkatkan kemandirian keluarga dan mengurangi ketergantungan terhadap bantuan.
“Keberhasilan program seperti digitalisasi UMKM dan ‘dinding cabai’ adalah bukti nyata bahwa inovasi berbasis komunitas bisa menjadi solusi pembangunan yang berkelanjutan. Kami di DPRD mendorong agar program ini terus diperluas dan disinergikan dengan program pemerintah daerah lainnya,” pungkasnya. (*)












