PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Tengah, Muhammad Ansyari, menegaskan bahwa peningkatan literasi keuangan masyarakat merupakan kebutuhan mendesak untuk mencegah berbagai potensi kerugian di era digital saat ini.
Menurutnya, rendahnya pemahaman terhadap produk dan layanan keuangan sering menjadi celah terjadinya penipuan, investasi ilegal, hingga jeratan pinjaman online (pinjol) tidak resmi. Selain itu, masyarakat juga perlu lebih waspada terhadap peredaran uang palsu yang masih ditemukan di sejumlah daerah.
“Masih banyak warga yang tergiur dengan tawaran keuntungan besar dalam waktu singkat. Padahal, skema seperti ini kerap digunakan pelaku kejahatan untuk menipu,” ujarnya, Jumat (03/10/2025).
“Dengan literasi keuangan yang baik, masyarakat dapat menilai risiko dan mengambil keputusan dengan lebih matang,” tambahnya.
Ansyari menekankan bahwa literasi keuangan tidak hanya penting dalam memilih investasi, tetapi juga dalam aktivitas ekonomi sehari-hari. Kewaspadaan dalam memeriksa keaslian uang, terutama saat bertransaksi dengan pihak yang belum dikenal, menjadi langkah penting untuk menghindari kerugian.
Ia juga meminta masyarakat segera melapor kepada aparat keamanan apabila menemukan dugaan peredaran uang palsu, agar dapat ditindaklanjuti dengan cepat dan tidak menimbulkan dampak yang lebih luas.
Lebih lanjut, DPRD Kalteng mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat edukasi keuangan secara berkelanjutan. Menurut Ansyari, upaya peningkatan kesadaran masyarakat harus berjalan seiring dengan pengawasan dan regulasi yang tepat.
“Pencegahan akan lebih efektif jika masyarakat memahami risiko dan mekanismenya. Karena itu, edukasi keuangan perlu dilaksanakan secara konsisten dan terstruktur,” tegasnya.
Dengan pemahaman yang memadai, ia berharap masyarakat Kalteng dapat semakin bijak dalam mengelola keuangan dan terhindar dari berbagai praktik merugikan. (*)
