PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Wakil Ketua II Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Sri Ani Rintuh, menilai upaya mitigasi banjir di kota tidak bisa hanya bergantung pada pembangunan fisik seperti perbaikan drainase. Ia menegaskan, pendekatan edukasi dan partisipasi masyarakat harus menjadi strategi utama dalam mencegah bencana tahunan tersebut.
“Kalau masyarakat paham bahwa membuang sampah sembarangan bisa menyebabkan banjir, mereka pasti akan lebih berhati-hati. Masalahnya, kesadaran itu masih rendah,” ujar Sri, Kamis (23/10/2025).
Menurutnya, perilaku masyarakat yang masih menyepelekan kebersihan lingkungan menjadi faktor penyumbang utama genangan air dan banjir di kawasan perkotaan. Karena itu, Sri mendorong agar program peningkatan kesadaran lingkungan dilakukan secara berkelanjutan hingga ke tingkat RT dan kelurahan.
“Setiap kegiatan kebersihan lingkungan sebaiknya tidak hanya fokus pada kerja bakti, tapi juga dimanfaatkan untuk sosialisasi mitigasi banjir dan pentingnya menjaga drainase tetap bersih,” katanya.
Lebih lanjut, Sri mengusulkan pembentukan kelompok masyarakat peduli lingkungan di tiap wilayah sebagai bagian dari sistem peringatan dini berbasis komunitas. Kelompok ini dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan, memantau saluran air, dan melakukan tindakan cepat sebelum banjir meluas.
“Kalau tiap wilayah punya kelompok kecil yang peduli, mereka bisa langsung bertindak sebelum air meluap. Itu jauh lebih efektif daripada hanya menunggu instansi pemerintah turun tangan,” jelasnya.
Sri menambahkan, partisipasi warga tidak hanya berdampak pada pencegahan banjir, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas penyakit akibat genangan air.
“Mitigasi banjir harus menjadi gerakan bersama. Kalau masyarakat ikut berperan, kita tidak hanya mencegah banjir, tapi juga membangun Palangka Raya yang lebih tangguh dan nyaman untuk semua,” pungkasnya. (*)

 
																						











