PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Upaya mempercepat pembangunan di wilayah pedalaman dinilai sebagai langkah strategis untuk membuka konektivitas yang lebih luas dan mendorong pemerataan ekonomi di Kalimantan Tengah. Infrastruktur yang kuat diyakini akan menjadi pintu masuk bagi peningkatan akses layanan publik serta aktivitas ekonomi masyarakat di daerah terpencil.
Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Sirajul Rahman, menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh hanya berfokus pada kawasan perkotaan. Ia menilai bahwa desa-desa di pelosok juga harus mendapatkan perhatian yang proporsional agar tidak tertinggal dari daerah yang lebih maju. “Pembangunan tidak boleh hanya berhenti di kota. Warga di pelosok juga harus merasakan manfaatnya,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Sirajul menambahkan bahwa kelancaran konektivitas antarwilayah akan berdampak langsung pada peningkatan pergerakan ekonomi masyarakat. Infrastruktur jalan, jembatan, dan transportasi yang memadai dapat membuka peluang usaha baru dan menurunkan biaya logistik bagi warga pedalaman.
Ia juga mengingatkan bahwa pemerataan pembangunan memiliki peran penting dalam menekan kesenjangan sosial. Dengan fasilitas yang lebih merata, kualitas hidup masyarakat di daerah tertinggal dapat meningkat secara signifikan. Sirajul menekankan pentingnya pelibatan masyarakat dalam setiap proses pembangunan agar kebutuhan di lapangan dapat dipetakan dengan tepat.
“Partisipasi masyarakat sangat penting. Mereka yang paling tahu kondisi di wilayahnya, sehingga program yang dijalankan harus berbasis pada kebutuhan nyata,” jelasnya.
Selain itu, ia mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat kerja sama lintas instansi serta lebih agresif menggali potensi lokal yang ada di setiap wilayah. Menurutnya, pembangunan akan lebih efektif jika didukung oleh inovasi dan kolaborasi yang berkesinambungan.
“Jika potensi lokal dikelola dengan baik, pembangunan akan tumbuh dari bawah dan menghasilkan dampak besar bagi masyarakat,” tutupnya. (*)













