PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran meninjau rencana pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Desa Kinjil, Kecamatan Kotawaringin Lama, Kabupaten Kotawaringin Barat. Peninjauan itu sebagai bentuk komitmen pemerintah provinsi dalam memeratakan akses pendidikan hingga pelosok.
Turut hadir dalam peninjauan itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, Muhammad Reza Prabowo dan sejumlah pejabat pemerintah provinsi. Hadir pula kepala desa dari wilayah sekitar, antara lain Kepala Desa Kinjil, Kepala Desa Tempayung, Kepala Desa Dawak, perwakilan dari Desa Sakabulin dan lain-lain.
“Hari ini saya bersama para kepala desa di Kotawaringin Lama, ada Pak Kades dari Kinjil, Tempayung, Dawak, dan dari Sakabulin yaitu Pak Kaur, kita bersiap menyambut Pak Gubernur yang akan meninjau langsung lokasi pembangunan sekolah,” ujar Reza, Minggu (8/6/2025).
Sekolah tersebut rencananya akan dibangun di atas lahan seluas sekitar 3,2 hektare, terletak di belakang area kunjungan. Lahan tersebut dinilai strategis karena akan melayani kebutuhan pendidikan anak-anak dari empat desa yang selama ini harus menempuh perjalanan cukup jauh untuk mengenyam pendidikan.
“Wilayah Desa Kinjil dan sekitarnya selama ini kalau mau sekolah harus ke Kotawaringin Lama atau ke Pangkalan Bun. Jarak tempuh bisa sampai 30 hingga 45 menit. Ini tentu sangat menyulitkan, apalagi bagi anak-anak usia sekolah,” ungkapnya.
Reza melanjutkan, Gubernur Kalteng, H Agustiar Sabran sangat mendorong percepatan pembangunan fasilitas pendidikan, khususnya di daerah yang masih kekurangan akses. Pembangunan SMK ini juga merupakan bagian dari program prioritas dalam meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan di Bumi Tambun Bungai.
“Pak Gubernur menginginkan lahan ini menjadi lokasi pembangunan SMK Desa Kinjil. Insyaallah nanti beliau akan meninjau langsung dan kita akan diskusikan bersama apa saja yang perlu dilengkapi untuk menyukseskan pembangunan ini,” ujarnya.
Reza juga menyampaikan, berdasarkan komunikasi dengan warga setempat, pembangunan sekolah ini sangat dinanti. Total jumlah kepala keluarga di empat desa tersebut diperkirakan mencapai lebih dari 1.000 KK, yang sebagian besar memiliki anak usia sekolah.
“Kades Kinjil menyebut ada sekitar 250 kepala keluarga, Tempayung 300 lebih, Dawak 270, dan Sakabulin juga sekitar 270 kepala keluarga. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan sekolah menengah sangat mendesak,” katanya.
“Insyaallah tahun ini akan dibangun. Saat ini sudah mulai proses perencanaan dan nanti peletakan batu pertamanya langsung oleh Pak Gubernur. Ini bukti keseriusan pemerintah dalam mewujudkan pendidikan yang adil dan merata,” demikian Reza menyampaikan. (*)













