KALTENGKITA.COM-Demokrasi Indonesia telah cukup dewasa. Sejalan dengan usia kemerdekaan yang sudah 77 tahun. Masyarakat butuh sosok yang memiliki gagasan baru dalam membangun bangsa ini ke depan.
Pertarungan gagasan menjadi harapan pada Pilpres 2024. Harapan itu dikemukakan Direktur Lembaga Kata Rakyat Alwan Ola Riantoby. Menurut dia, pada pesta demokrasi mendatang masyarakat bakal menginginkan ada nama-nama baru sebagai alternatif calon nakhoda baru untuk bangsa ini. Mereka diharapkan memiliki gagasan nyata bagi pembangunan Indonesia.
“Masyarakat membutuhkan capres yang tidak melahirkan polarisasi dan konflik sosial. Oleh karena itu perlu dorongan kehadiran capres alternatif,” ujar Alwan Ola Riantoby.
Pendapat itu dikemukakannya dalam diskusi publik di Jakarta, Jumat (16/9). Diskusi itu bertajuk “Pemilu 2024, Perlukah Capres Alternatif”.
Sebetulnya, ada banyak figur yang bisa didorong menjadi calon alternatif pada Pilpres 2024. Nama-nama mereka layak dipertimbangkan oleh publik, partai politik (parpol), dan otoritas lainnya. Sebut saja, Ilham Akbar Habibie, Rizal Ramli, dan Jimly Asshiddiqie. Putra presiden ketiga RI itu selama ini berkiprah di bidang teknologi. “Artinya, gagasan Ilham tentu akan sangat berguna bagi pembangunan Indonesia untuk semakin kompetitif,” sebut Alwan.
Peneliti Lembaga Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) Muhamad Adnan Maghribbi berpendapat, Pemilu 2024 merupakan kesempatan bagi publik untuk menyebut nama-nama capres yang mereka suka, meskipun sosok itu tidak begitu populer.
Dia menyadari bahwa nama-nama itu terhambat dalam seleksi di parpol. Alasannya, mereka tidak sepopuler figur-figur yang sudah lama muncul selama ini.
Dia menyadari bahwa nama-nama itu terhambat dalam seleksi di parpol. Alasannya, mereka tidak sepopuler figur-figur yang sudah lama muncul selama ini. (Redk-2)














