KEMENTERIAN Dalam Negeri (Kemendagri) menegaskan komitmennya dalam mendukung berbagai kebijakan dan aksi nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, sejalan dengan visi Presiden dan Wakil Presiden dalam membangun Indonesia yang berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
Komitmen tersebut ditegaskan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk dalam acara Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 yang diselenggarakan di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pada Kamis (5/6/2025).
“Pak Menteri Dalam Negeri dan kami semua sudah berkomitmen dan sepakat bersama-sama dengan Menteri Lingkungan Hidup akan melaksanakan visi Indonesia Emas melalui lingkungan hidup,” ujar Ribka.
Dalam sambutannya, Ribka menyampaikan salam dan apresiasi dari Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian kepada seluruh peserta acara, sekaligus mengucapkan selamat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang tahun ini mengangkat tema “Hentikan Polusi Plastik.”
“Saya atas nama Bapak Menteri Dalam Negeri menyampaikan ucapan selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia ‘Hentikan Sampah Polusi Plastik’,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menegaskan bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan menjadi panggilan moral dan momentum aksi kolektif dalam menyelamatkan bumi dari ancaman serius, terutama polusi plastik.
“Polusi plastik adalah bom waktu ekologis. Menurut UNEP, dunia memproduksi lebih dari 400 juta ton plastik setiap tahun, namun kurang dari 10 persen yang berhasil didaur ulang,” kata Hanif.
Ia menyampaikan bahwa sebagian besar limbah plastik kini telah mencemari lingkungan—dari tanah, sungai, hingga laut—dan bahkan telah terdeteksi masuk ke dalam rantai makanan manusia.
“Tidak terkecuali Pulau Bali. Sebentar lagi kita akan kembali kedatangan sampah-sampah laut. Mari kita bergandeng tangan menyelesaikan sampah-sampah laut di seluruh pantai-pantai Indonesia,” imbuhnya.
Hanif juga menyatakan dukungannya terhadap program-program kebersihan lingkungan yang digagas di berbagai daerah, termasuk gerakan Bali Bersih Sampah, dan menyerukan agar tidak ada pihak yang menghambat upaya tersebut.
Dengan kolaborasi antarlembaga, pemerintah pusat dan daerah, serta seluruh elemen masyarakat, diharapkan Indonesia mampu menjadi negara yang tangguh dalam menghadapi krisis lingkungan dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan.













