PALANGKA RAYA,KALTENGKITA.COM – Penanganan stunting di Kota Palangka Raya mendapat dorongan baru dari DPRD, yang mendorong agar kepala perangkat daerah (PD) ikut turun langsung menjadi pendamping anak-anak penderita stunting. Langkah ini dinilai sebagai pendekatan personal yang efektif dalam mempercepat penurunan angka stunting di lapangan.
Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Hasan Busyairi, menyatakan bahwa keterlibatan pejabat daerah secara langsung akan berdampak positif bagi keluarga penderita stunting, baik dari sisi dukungan moral, sosial, maupun edukasi gizi.
“Keberhasilan program penanganan stunting tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak. Diperlukan sinergi nyata dari seluruh jajaran pemerintah, termasuk kepala PD yang turun langsung ke masyarakat,” tegas Hasan, belum lama ini.
Hasan menilai, kehadiran pejabat di lapangan dapat membuka pandangan lebih utuh terhadap akar permasalahan stunting, terutama soal pola asuh dan asupan gizi.
“Kalau kepala PD hanya duduk di balik meja, mereka tidak akan melihat kondisi riil di masyarakat. Dengan turun langsung, solusi yang diambil bisa lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Lebih dari itu, keterlibatan kepala PD disebut dapat memperkuat koordinasi lintas sektor, khususnya dalam penyaluran intervensi gizi, layanan kesehatan, hingga edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada keluarga.
Tak hanya pemerintah, Hasan juga mengajak seluruh elemen masyarakat ikut ambil bagian. Termasuk sektor swasta lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) dan lembaga pendidikan melalui program edukatif dan penyuluhan.
“Stunting bukan sekadar persoalan kesehatan, tapi soal masa depan generasi kita. Ini adalah tanggung jawab moral bersama. Mari kita bergandengan tangan membangun Palangka Raya yang sehat, cerdas, dan tangguh,” tutupnya. (Redk-2)