PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur, ternyata masih ada sejumlah desa terpencil di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang belum menikmati penerangan listrik. Hal ini kembali disoroti oleh Ketua Komisi III DPRD Kalteng, Sugiyarto, Senin (7/7/2025).
Menurutnya, meski sebagian besar daerah sudah teraliri listrik PLN, desa-desa kecil dengan jumlah penduduk terbatas masih luput dari jaringan. Faktor jarak dan kelayakan ekonomi menjadi pertimbangan utama PLN.
“Mereka juga berpikir ulang kalau hanya seratus KK dan letaknya jauh dari jaringan utama,” ujar Sugiyarto.
Salah satu solusi yang pernah diterapkan pemerintah adalah energi surya komunal. Namun, program tersebut banyak yang gagal karena sistem tidak bertahan lama. Masalah utamanya ada pada aki atau baterai, yang cepat rusak dan mahal untuk diganti.
“Panel suryanya sebenarnya awet, tapi aki-nya cepat soak dan harganya mahal. Masalahnya memang di pemeliharaan. Banyak sistem akhirnya mati,” ungkapnya.
Meski begitu, Sugiyarto menyambut baik adanya inovasi teknologi baterai baru yang diklaim mampu bertahan hingga 3,5 tahun tanpa perlu diganti. Inovasi ini menjadi harapan baru, meski tantangan biaya perawatan dan pengadaan tetap menjadi pekerjaan rumah.
“Sekarang katanya sudah ada teknologi baru, aki bisa tahan 3,5 tahun. Tapi tetap saja, harga dan biaya perawatan masih jadi kendala,” pungkasnya. (Redk-2)
