PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM — Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Sugiyarto, memberikan apresiasi tinggi kepada jajaran aparat kepolisian atas keberhasilan menggagalkan upaya penyelundupan narkotika dalam jumlah besar yang masuk melalui jalur darat. Kejadian ini dinilai menjadi pengingat serius bahwa Kalimantan Tengah masih menjadi wilayah yang rawan dalam peredaran gelap narkoba.
“Narkoba yang berhasil diamankan jumlahnya sangat besar, hampir 50 kilogram. Ini bukan angka kecil dan jelas menunjukkan betapa seriusnya ancaman peredaran narkotika di wilayah kita,” kata Sugiyarto, Selasa (23/9).
Ia menyoroti bahwa posisi geografis Kalimantan Tengah yang diapit oleh Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan membuat jalur lintas darat di provinsi ini kerap dijadikan jalur transit oleh jaringan penyelundupan. Menurutnya, ada indikasi kuat bahwa barang terlarang tersebut berasal dari luar negeri dan masuk melalui jalur tikus di perbatasan Kalbar–Malaysia.
“Kita harus waspada, karena pengawasan di jalur udara semakin ketat, dan ini mendorong pelaku untuk memanfaatkan jalur darat antarpulau, termasuk wilayah kita, sebagai jalur alternatif,” jelasnya.
Sugiyarto menegaskan pentingnya memperkuat sistem deteksi dini di perbatasan dan di sepanjang jalur-jalur lintas provinsi, khususnya yang menghubungkan Kalbar, Kalteng, dan Kalsel. Ia juga mendorong keterlibatan aktif Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) serta BNN Kabupaten/Kota untuk memperkuat koordinasi dengan aparat keamanan.
“Langkah cepat dan tepat dari kepolisian harus kita apresiasi. Tapi ke depan, pengawasan perlu lebih ketat, terutama di perbatasan Kalbar-Kalteng yang rawan menjadi pintu masuk narkoba,” imbuhnya.
Selain penindakan, Sugiyarto juga menyoroti pentingnya upaya pencegahan melalui edukasi masyarakat dan pemberdayaan generasi muda agar tidak menjadi korban atau bagian dari jaringan peredaran narkoba.
“Perang melawan narkoba tidak cukup hanya dengan penegakan hukum. Perlu ada sinergi nyata antara pemerintah daerah, kepolisian, BNN, dan masyarakat. Kita harus proteksi generasi muda dari bahaya narkotika sedini mungkin,” tegasnya.
Sugiyarto berharap keberhasilan ini menjadi titik tolak penguatan sistem keamanan terpadu di Kalimantan Tengah dalam menghadapi kejahatan lintas batas yang terus berkembang. (*)














