PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Masyarakat Kabupaten Pulang Pisau menyampaikan beragam keluhan penting kepada Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Muhajirin, saat pelaksanaan reses di daerah pemilihannya. Dua persoalan utama yang paling banyak disuarakan warga adalah kondisi infrastruktur jalan serta sulitnya akses terhadap air bersih.
Muhajirin mengungkapkan, aspirasi mengenai jalan desa yang rusak kembali mendominasi pertemuan dengan warga. Menurutnya, kerusakan jalan tidak hanya menghambat mobilitas masyarakat, tetapi juga berdampak langsung pada sektor ekonomi, terutama distribusi hasil pertanian.
“Setiap turun ke lapangan, hampir selalu masyarakat mengeluhkan kondisi infrastruktur, terutama jalan desa yang rusak dan sulit dilalui. Mereka berharap pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap hal ini,” ungkapnya, Senin (17/11/2025).
Selain persoalan jalan, warga Pulang Pisau juga menyoroti sulitnya memperoleh air bersih. Kondisi geografis dan minimnya fasilitas penunjang membuat sebagian masyarakat masih bergantung pada sumber air yang kualitasnya belum layak konsumsi.
“Air bersih merupakan kebutuhan dasar. Banyak warga yang masih mengandalkan sumber air yang tidak memadai. Ini perlu segera dicarikan solusi karena berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat,” tambah Muhajirin.
Tidak hanya itu, aspirasi dari petani juga turut menjadi perhatian. Mereka mengeluhkan penurunan hasil panen akibat cuaca ekstrem, seperti curah hujan tinggi dan banjir musiman yang merusak lahan pertanian.
“Musim yang tidak menentu sering menyebabkan banjir di lahan warga. Akibatnya, hasil panen menurun dan ekonomi masyarakat semakin tertekan,” jelasnya.
Muhajirin menegaskan seluruh aspirasi yang diterima akan diperjuangkan melalui jalur legislatif. Ia berharap pemerintah daerah dapat segera menindaklanjuti berbagai keluhan tersebut melalui program yang tepat sasaran.
“Semua aspirasi masyarakat akan kami bawa ke tingkat pembahasan. Harapannya, seluruh masukan ini bisa segera ditangani agar kesejahteraan masyarakat semakin meningkat,” tutupnya. (*)
