PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Pemerataan pembangunan infrastruktur dasar di berbagai wilayah dinilai membutuhkan komitmen kuat dari pemerintah agar masyarakat dapat merasakan kesejahteraan yang layak. Hingga kini, sejumlah wilayah yang menjadi penghasil sumber daya alam masih tertinggal dalam hal akses listrik dan jaringan telekomunikasi.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang legislator yang menyoroti minimnya pemerataan pembangunan, terutama di kawasan selatan yang selama ini memberikan kontribusi besar bagi daerah.
“Kawasan yang menyumbang sumber daya alam bagi daerah seharusnya mendapatkan fasilitas memadai. Namun kenyataannya listrik, jaringan telekomunikasi, dan akses jalan masih sangat terbatas sehingga masyarakat belum merasakan manfaat nyata,” ucap Anggota DPRD Kalteng, Purdiono, Senin (18/11/2025).
Beberapa desa di wilayah selatan, seperti Bangkuang, Teluk Betung, Jenamas hingga Ranggailung, bahkan disebut belum memiliki akses jalan darat yang memadai. Kondisi ini menyebabkan masyarakat masih sangat bergantung pada transportasi sungai untuk kebutuhan mobilitas sehari-hari.
“Kondisi tersebut semakin ironis mengingat lalu lalang tongkang di sungai yang mengangkut sumber daya alam turut memberikan PAD bagi daerah, namun dampaknya belum kembali secara signifikan kepada masyarakat setempat,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah daerah dapat melihat persoalan ini sebagai hal mendesak. Menurutnya, keterlambatan pembangunan infrastruktur dasar di wilayah kaya sumber daya alam berpotensi menimbulkan ketimpangan jangka panjang dan menghambat peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Pemerataan pembangunan harus diprioritaskan agar masyarakat di daerah penghasil turut merasakan hasil pembangunan. Tanpa komitmen kuat, ketimpangan ini akan terus melebar,” ungkapnya. (*)














