PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM — Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Tengah, Tomy Irawan, menilai keberadaan sekolah rakyat sebagai langkah konkret dan strategis dalam membuka akses pendidikan yang setara bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Menurutnya, inisiatif ini merupakan jawaban atas tantangan kesenjangan pendidikan yang masih terjadi di berbagai wilayah, terutama di daerah terpencil dan pedalaman Kalimantan Tengah.
“Pendidikan adalah kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan. Sekolah rakyat merupakan wujud nyata dari komitmen bersama untuk memberi kesempatan yang setara bagi seluruh anak bangsa, tanpa memandang latar belakang ekonomi,” ujar Tomy Irawan, Selasa (9/9/2025).
Tomy menekankan bahwa agar program sekolah rakyat dapat berjalan secara optimal dan berkelanjutan, dibutuhkan sinergi lintas sektor antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta lembaga legislatif.
“Sinergi ini penting, tidak hanya untuk menjamin keberlanjutan anggaran, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar, serta menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai dan aman bagi peserta didik,” jelasnya.
Ia juga menyoroti bahwa sekolah rakyat tidak sekadar memberikan akses terhadap ilmu pengetahuan, tetapi juga menciptakan ruang belajar yang mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh—baik secara intelektual, emosional, maupun sosial.
“Lingkungan belajar yang inklusif dan ramah anak akan menciptakan rasa percaya diri serta semangat belajar yang tinggi. Inilah yang menjadi dasar dari perubahan jangka panjang,” imbuhnya.
Dengan memperluas jangkauan dan kualitas sekolah rakyat, Tomy berharap program ini bisa menjadi tonggak penting dalam pemerataan pendidikan di Kalimantan Tengah, serta mencetak generasi muda yang siap bersaing di masa depan.
“Kami di DPRD mendukung penuh segala bentuk upaya yang bertujuan untuk memperluas akses pendidikan. Sekolah rakyat harus menjadi bagian dari strategi besar kita dalam membangun sumber daya manusia yang unggul di Kalteng,” pungkasnya. (*)














