PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Tantawi Jauhari menyampaikan apresiasi atas langkah Pemerintah Kota Palangka Raya yang dinilai berhasil menjaga stabilitas harga bawang merah melalui kerja sama pasokan dengan Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
“Kebijakan tersebut mencerminkan kesungguhan Pemko dalam mengendalikan harga kebutuhan pokok, khususnya komoditas yang selama ini menjadi salah satu pemicu inflasi daerah. Upaya tersebut dinilai positif karena mampu menjaga kestabilan harga di tengah fluktuasi pasar,” ucapnya, Sabtu (22/11/2025).
Meski demikian, dia mengingatkan pentingnya perencanaan jangka panjang agar ketahanan pangan daerah tidak bergantung sepenuhnya pada pasokan dari luar. Serta mendorong Pemko untuk mulai menyiapkan strategi berkelanjutan, seperti pembangunan gudang penyangga pangan serta penguatan peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam sistem distribusi.
“Jika pasokan terjamin, maka harga tentu lebih mudah dikendalikan. Namun ke depan, daerah juga perlu memiliki mekanisme cadangan pangan sendiri agar tidak selalu bergantung pada wilayah lain,” tambahnya.
Selain bawang merah, pentingnya pengawasan terhadap komoditas lain yang berpotensi memicu inflasi, seperti telur dan daging ayam. Pengendalian harga harus dilakukan secara menyeluruh, bukan hanya terfokus pada satu jenis kebutuhan pokok.
“Pemerintah kota perlu memantau berbagai komoditas strategis yang memiliki pengaruh besar terhadap inflasi dan daya beli masyarakat. Koordinasi antarinstansi juga harus terus diperkuat agar kebijakan yang diambil lebih terarah dan efektif,” lanjutnya.
“DPRD Kota Palangka Raya, berharap kebijakan pengendalian inflasi dapat disusun secara terencana dan tidak bersifat reaktif semata. Sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas harga sekaligus melindungi kesejahteraan warga,” ungkapnya. (*)











