Pemko Palangka Raya Komitmen Kendalikan Inflasi Melalui Sinergi Antar Daerah

PALANGKA RAYA, KALTENGKITA.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya terus berupaya menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pangan strategis, terutama komoditas yang berpotensi memicu inflasi. Salah satunya melalui kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, guna memastikan ketersediaan bawang merah di pasar lokal tetap terjaga.

Pj Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Arbert Tombak mengatakan, penjajakan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari hasil Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang rutin digelar setiap minggu bersama Kementerian Dalam Negeri. Dalam rapat terbaru tersebut, bawang merah kembali menjadi perhatian karena beberapa kali tercatat sebagai salah satu penyumbang inflasi di Kota Palangka Raya selama tahun 2025.

“Selama tahun 2025 ini, bawang merah beberapa kali menjadi penyumbang inflasi di Palangka Raya. Hal ini karena secara geografis, daerah kita belum memungkinkan untuk membudidayakan bawang merah secara optimal,” ucapnya, usai mengikuti rapat Paripurna di DPRD Kota Palangka Raya, Selasa (4/11/2025).

Sebagai langkah antisipatif, Pemko Palangka Raya melakukan penjajakan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Nganjuk, daerah penghasil bawang merah di Jawa Timur. Langkah ini diharapkan dapat menjamin pasokan tetap lancar dan mencegah kelangkaan yang bisa memicu kenaikan harga di pasar.

“Beberapa waktu lalu, Bapak Wakil Wali Kota telah melakukan kunjungan dan penandatanganan kerja sama dengan Pemkab Nganjuk. Dalam kerja sama itu, kami menggandeng pelaku usaha dan petani bawang di sana sebagai mitra langsung untuk menjamin kelancaran distribusi ke Palangka Raya,” tambahnya.

Kondisi harga bawang merah di Kota Palangka Raya saat ini masih stabil. Namun, antisipasi perlu terus dilakukan agar tidak terjadi lonjakan harga yang berdampak pada daya beli masyarakat.

“Langkah ini bagian dari upaya menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan. Selain bawang merah, kita juga terus memantau harga komoditas lain seperti telur ayam dan daging ayam. Secara nasional memang ada tren kenaikan, tapi untuk Palangka Raya sejauh ini masih relatif stabil,” lanjutnya.

Pemerintah Kota berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk pelaku usaha dan distributor pangan, agar inflasi di daerah dapat terkendali dan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi.

“Semua langkah ini bagian dari upaya kami menjaga stabilitas ekonomi daerah agar tetap kondusif dan masyarakat bisa hidup dengan nyaman,” ungkapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *